Kelompok tani Somya Pertiwi yang beralamat di Dusun Wangaya Betan, Penebel Tabanan, kini telah mulai menikmati jerih payahnya dalam mengembangkan pertanian organik, khususnya Beras Organik, karena telah memiliki sertifikat yang dikeluarkan oleh LESOS pada tanggal 5 Nopember 2009 lalu. Upaya tersebut telah dilakukan sejak tahun 2006, berkat bimbingan dari petugas Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bali, melalui sebuah proses transformasi teknologi pertanian. Sertifikat organik yang diraih dengan susah payah oleh kelompok tani Somya Pertiwi, kini telah menjadi kebanggaan bagi mereka dalam mengembangan pertanian yang berkelanjutan. Untuk itu para petani, akan berusaha dan selalu patuh dan tunduk akan segala peraturan tentang pengembangan pertanian iorganik, khususnya beras organik, yang segera akan disusul dengan pengembangan sayuran organik.
Pariwisata pendidikan di Desa Mengesta, merupakan rangkaian wisata untuk mempraktikkan/memperagakan/mengamati langsung atraksi-atraksi wisata yang tersedia di wilayah ini. Atraksi-atraksi wisata yang disajikan meliputi: pemandangan alam berupa sawah-sawah terasering, objek wisata air panas, rumah-rumah tradisional Bali, adat istiadat, seni tari/tabuh, pertanian organik khususnya padi, peternakan, dan pengolahan limbah pertanian menjadi produk industri kreatif. Atraksi-atraksi wisata yang disediakan, difokuskan pada atraksi wisata pendidikan. Dengan demikian, atraksi-atraksi wisata yang disediakan di wilayah ini tidak hanya cocok bagi wisatawan asing, namun juga bagi siswa-siswa sekolah, mahasiswa, dan masyarakat umum yang ingin memperdalam pengetahuan dan keterampilannya dalam bidang-bidang yang disediakan tersebut.
Maksud dari pelaksanaan pariwisata pendidikan di Desa Mengesta ini adalah untuk memperkenalkan kepada para wisatawan tentang keindahan alam, adat istiadat dan seni budaya, pengelolaan pertanian organik secara tradisional, peternakan dengan menerapkan teknologi pengolahan limbah, dan industri kreatif. Khusus bagi wisatawan siswa sekolah/mahasiswa, mereka disediakan laboratorium alam untuk belajar sesuai dengan kurikulum yang berlaku saat ini, mereka tidak hanya belajar secara teoritis saja.
Tujuan pelaksanaan pariwisata pendidikan berbasis Tri Hita Karana ini adalah sebagai berikut.
Fasilitas yang disediakan adalah:
Penyelenggaraaan pariwisata pendidikan dengan atraksi-atraksi wisata yang masih alami dan apa adanya melalui pelibatan langsung masyarakat setempat, diharapkan mampu menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa sejak dini. Para wisatawan diharapkan akan mendapatkan kepuasan sendiri dengan berwisata sambil belajar di lingkungan masyarakat secara langsung.
Demikian, Semoga bermanfaat bagi kita semua khususnya para wisatawan, siswa Sekolah, bangsa dan negara serta direstui oleh Tuhan Yang Maha Esa. Atas segala perhatian dan perkenannya, kami mengucapkan banyak terima kasih.
UCAPAN TERIMAKASIH
ucapan terimakasih disampaikan kepada Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Universitas Mahasaraswati Denpasar, Bapelitbang Kabupaten Tabanan-Bali, DRPM Ristekdikti, melalui pelaksanaan program Iptek bagi Wilayah (IbW) dengan tim pelaksana: Dr. Ni Nyoman Parwati, M. Pd (Ketua), Dr. Ananta Wikrama Tunggaatmaja. S.E, M. Si (Anggota), Drs. I Made Mariawan, M. Pd (Anggota), Trianasari, Ph. D. (Anggota), sehingga kelompok-kelompok ekonomi kreatif telah berkembang dalam rangka menunjang pelaksanaan pariwisata pendidikan berbasis Tri Hita Karana di Kecamatan Penebel dan Desa Mengesta khususnya.